Filsafat Ilmu
Dalam pendekatan intuitif orang menentukan "pendapat" mengenai sesuatu
berdasar atas "pengetahuan" yang langsung atau didapat dengan cepat
melalui proses yang tak disadari atau yang tidak dipikirkan lebih
dahulu. Dengan intuisi orang memberikan penilaian tanpa didahului
sesuatu renungan. Pencapaian pengetahuan yang demikian itu sukar
dipercaya. Di sini tidak terdapat langkah-langkah yang sistematik dan
terkendali.
Realm -Bidang
pada hakekatnya kebenaran ilmiah adalah sesaat tergantung pada data-data hasil pengamatan yang ada pada waktu itu.
Realm -Bidang
pada hakekatnya kebenaran ilmiah adalah sesaat tergantung pada data-data hasil pengamatan yang ada pada waktu itu.
-Sebagaimana
dikatakan Karl Popper, seorang science philosopher/historian, semua
teori ilmiah akan tumbang pada sesuatu waktu dan akan digantikan oleh
teori baru, karena science yang sehat harus selalu berusaha apa yang dia
namakan sebagai ‘falsification’ Pelaku science harus terus menerus
selalu berusaha menjatuhkan/menyalahkan (falsification) teori yang
berlaku
-Ritzer dalam zamroni, membuat
pengertian tentang paradigma yaitu pandangan yang mendasar dari para
ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya
dipelajari oleh salah satu cabang atau disiplin ilmu pengetahuan. Dari
pengertian ini dapat disimpulkan, dalam suatu cabang ilmu pengetahuan
dimungkinkan terdapat beberapa paradigma. Artinya dimungkinkan
terdapatnya beberapa komunitas ilmuwan yang masing-masing berbeda titik
pandangnya tentang apa yang menurutnya menjadi pokok persoalan yang
semestinya dipelajari dan diteliti oleh cabang ilmu pengetahuan
tersebut. (ahmad sihabudin dalam Jurnal Kampus Tercinta, 1996 : 43).
Overhelming majority -mayoritas yang besar
-Bagi ilmu logika, suatu kata
dianggap mempunyai pengertian abstrak jika kata itu menunjuk kepada
sifat, keadaan dan kegiatan yang dilepas dari objek tertentu. Misalnya :
Kesehatan, Kebodohan, Kepandaian, Kekayaan, Kemiskinan dan lain lain.
Dan suatu kata mempunyai
pengertian konkret apabila ia menunjuk kepada suatu benda, orang atau
apa saja yang mempunyai eksistensi tertentu seperti : Mobil, Motor, TV,
Meja, Kursi, Orang batak itu, Orang Jawa itu, Rumah dan lain-lain.Kata
‘orang batak’ dan ‘orang jawa’ jika dimaksudkan adalah sekelompok orang
yang tinggal di Medan atau di Jawa Tengah, maka dia akan bermakna
konkret. Konkret, karena jelas yang dimaksudkan adalah tentang
keberadaan (eksistensi) sekelompok orang.
Tetapi jika maksud sipenutur
adalah tentang sifat, cara dan sikap hidup orang jawa dan orang batak,
maka pengertian kata tersebut berubah menjadi kata abstrak.Sebaliknya,
Kesehatan, Kebodohan, Kepandaian, Kekayaan, Kemiskinan juga bisa berubah
maknanya menjadi kata konkret jika ia menunjuk kepada suatu benda,
orang atau apa saja yang mempunyai eksistensi tertentu.
-kata subjektif telah memperoleh
arti khayalan atau didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan pribadi
dan karena tidak benar atau berat sebelah, akan tetapi pengetahuan dapat
diperoleh dengan jalan melakukan penyelidikan yang tidak memihak dan
bebas mengenai gambar, kata subjektif juga tidak dipergunakan disini
untuk merendahkan secara bagai manapun, melainkan mengandung arti behwa
perlu diperlakukan dengan berbagai jaminan khusus terhadap timbulnya
kekeliruan.
Ketergantungan
terjadinya pengetahuan, yang artinya bagaimana hubungan subjek dan
objek. Bila yang dominan subjek maka sifatnya subjektif, sebaliknya bila
yang dominan objek maka sifatnya objektif. - contoh: jika subjek lebih
bergantung kpd objek(pengetahuan) maka dpt dsbut bersifat subjektif, dan
sebaliknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar